medangenerasiimpian-pendidikan bukan produksi masal

Pendidikan Bukan Proses Produksi Masal Manusia

Pendidikan bukan produksi masal dimana kita berusaha memproduksi dan berekspektasi bahwa sekian anak dengan waktu yang sama akan menghasilkan output yang sama atau skill set yang sama.

Skill set yang sama persis tanpa ada ruang untuk setiap anak berbeda. Saya jadi ingat dengan Ilma, murid saya yang berbeda dengan teman-temannya di kelas. Ilma sangat serius saat pelajaran seni di kelas. Dia selalu berusaha memberikan hasil yag terbaik versi dirinya. Dengan melihat karyanya menurut saya, Ilma memiliki kemampuan spesial di bidang seni, namun berbanding terbalik dengan pelajaran bahasa inggris. Beberapa kali saat saya ikut melihat perkembangan Ilma saat belajar di kelas bahasa inggris. Terkadang dia bisa mengikuti pelajaran, tapi sering dia tidak tampak kesulitan memahami pelajaran.

Saya mencoba memahami, karena tidak semua anak bisa menguasai semua hal.

Saya mencoba memahami, karena tidak semua anak bisa menguasai semua hal. Apakah saya berhak memarahi Ilma saat dia tidak mampu? Mewajibkan ilma belajar keras untuk memahami sesuatu yang bisa jadi tidak dia sukai. Sepertinya itu bukan semangat dari pendidikan kita.

Pernah saya mencoba membawa buku cerita bergambar yang bisa tampil multidimensi melalui layar handphone. Dengan tujuan untuk menarik perhatiannya agar tertarik untuk mencoba menerjemahkan satu persatu arti kata di buku tersebut. Ilustrasi bukunya sangat bagus, dan berbahasa inggris. Saya ajak ilma dan teman sekelas ikut membaca bersama, “Bagus ya kak gambarnya”, kata Ilma. Lalu saya jawab, “Kalian bisa sehebat ilustrator ini, jika terus berlatih dan belajar seni”.

Baca Juga : Anak Bukan Sekedar Perpanjangan Mimpi

[instagram-feed]