jebakan-paradigma

Jebakan Paradigma

Jebakan paradigma telah membentuk kita sebagai manusia cenderung meyakini sesuatu hal yang sebenarnya masih bisa di ubah, simak cerita berikut. Pada suatu hari di sebuah gudang, sekelompok tikus yang telah sekian lama tinggal di gudang tersebut mengadakan sebuah rapat penting. Rapat ini berkenaan tentang tindakan penjaga gudang yang baru saja membeli seekor kucing hitam yang buas dan liar. Kucing tersebut di maksudkan untuk memburu kelompok mereka sehingga tidak ada lagi tikus dalam gudang tersebut. Rapat tersebut di buka oleh kepala suku dari kelompok tikus tersebut.

“Wahai seluruh saudaraku yang saya hormati dan banggakan”, ujar kepala suku. “Saat ini kita sedang berada dalam masalah yang besar, kucing yang baru saja di datangkan oleh penjaga gudang ini telah benar-benar mengusik ketentraman keluarga kita” tambahnya. Saudara kita di kejar secara tiba-tiba dan beberapa dari mereka telah mati di tangan kucing tersebut. maka dari itu pada kesempatan kali ini saya ingin melihat ide dan masukan dari saudara-saudara semua bagaimana cara mengatasi masalah ini. mendengar perkataan kepala suku yang begitu menggelegar tersebut suasana menjadi hening, semua tikus terdiam dan tampak berpikir bagaimana cara mengatasi masalah ini.

Muncul Ide

Sampai pada ketika seekor tikus muda mengangkat tangan dan menyampaikan suatu ide. “wahai tuanku, bagaimana kalau kita kalungkan sebuah lonceng pada leher kucing tersebut. Sehingga pada saat dia berjalan ataupun berlari kita dapat mendengar bunyi lonceng tersebut dan mengetahui keberadaan dan gerakan kucing tersebut sehingga mampu segera melarikan diri secepatnya apabila ia mendekat”. Ujarnya. Mendengar ide dari tikus muda tersebut seluruh tikus dalam forum tersebut betepuk tangan dan suasana forum menjadi riuh dengan suka cita. Lantas kepala suku tersebut mencoba menenangkan suasana dan menanggapi

“Wahai anak muda, idemu sungguh luar biasa, dengan demikian kita tidak perlu khawatir akan berjumpa dengan kucing tersebut karena kita dapat menyadari keberadaannya lebih dulu. Sekarang saya ingin bertanya kepada seluruh peserta forum yang ada di sini, siapakah di antara kalian yang berjiwa kesatria dan dengan sukarela bersedia untuk mengalungkan sebuah lonceng di leher kucing tersebut?”. Forum rapat tersebut kembali hening dan masing-masing tikus saling tatap satu dengan yang lainnya.

Dalam cerita di atas pada dasarnya menggambarkan kadangkala kita telah banyak melahirkan suatu kebijakan maupun jalan keluar dalam menghadapi suatu persoalan. Hanya saja way-out tersebut terkadang tidak solutif atau tidak dapat menyelesaikan permasalahan yang sebenarnya terjadi. Way-out tersebut justru memunculkan masalah-masalah baru yang menjelma menjadi vicious circle yang tidak ada habisnya.

Hal ini biasanya di sebabkan oleh belenggu-belenggu masa lalu ataupun batasan-batasan pikiran yang sering mengurung cara berpikir kita menjadi sempit dan terkesan biasa (normatif) dengan pemikiran atau paradigma berpikir.

[instagram-feed]