pelayanan-pendidikan

Pelayanan Pendidikan di TK ABA-17

(Pelayanan Pendidikan) “Siapkan barisan wahai putra putri…..”, siswa TK ABA 17 sangat semangat menyanyikan lagu mars TK ABA. Karena pada hari ini (23/04) para volunteers (sukarelawan) datang untuk memberikan pembelajaran baru melalui kegitan bermain. Mereka adalah sekumpulan mahasiswa dari beberapa universitas di Sumatera Utara yang mendedikasikan dirinya sebagai relawan di bidang pendidikan. Mereka tergabung di komunitas relawan di Yayasan Medan Generasi Impian (MGI). Kegiatan dengan tema “melatih kreatifitas anak sejak usia dini” di sambut positif oleh kepala sekolah, guru dan orang tua murid.

75 % anak di laporkan aktif dalam keseharian mereka seperti bermain, menggambar, bernyanyi, atau bermain dengan alat permainan. Kegaitan-kegitan ini ternyata dapat mengasah tiga aspek perkembangan anak usia dini, seperti fisik, kognitif, dan sosio-emotional. Hal ini membuat volunteers MGI tertantang untuk merancang kegiatan bermain sambil belajar yang dapat mengembangkan tiga aspek perkembang anak usia dini.

Di kelompok TK-A melakukan kegiatan berdongeng kisah “Sampuraga”, media yang di gunakan adalah boneka tangan dan wayang karakter. Kegiatan ini melibatkan semua siswa dalam bermain boneka tangan dan wayang karakter. Kelas yang dipandu oleh Rinaldi (USU), Kiki (UMSU) dan Teduh (UMSU) berhasil membuat anak-anak antusias dalam mendengarkan dongeng.

Layanan Pendidikan

Sedangkan TK-B1 melakukan kegiatan merakit robot kepiting. Awalnya sempat ragu untuk memberi kegitan ini. Relawan takut nantinya anak-anak tidak mengerti dan bosan mendengar penjelasan. Ternyata tidak sesuai yang mereka bayangkan. Semua anak-anak tekun dan antusias merakit robot tersebut. Kelompok yang mayoritas laki-laki ini memang paling ahli dalam bermain benda-benda konstruksi seperti menyusun balok, puzzle, dan plastisin. Tidak heran kalau mereka tertarik mengerjakan aktivitas seperti ini.

Takkalah menariknya, kelas TK-B2 membuat sebuah pohon impian. Di mana setiap daunnya terdapat foto dan impian anak-anak, ada sebagai model, penyanyi, dokter, guru bahkanada yang menjadi ustat. Pohon ini di pajang di dinding kelas, sehingga mereka dapat melihat pohon yang mereka kerjakan bersama-sama.

Untuk mempererat keakraban, di akhir acara kami mengadakan makan bersama dengan seluruh murid dan guru. Anak-anak sangat cepat akrab dengan relawan. Bahkan ada seorang siswa yang menangis, ketika di jemput oleh orang tuanya. Yang membua acara ini berhasil adalah seluruh murid dapat bekerja sama dengan volunteers untuk menyukseskan kegitan service education yang rutin di adakan oleh Medan Generasi Impian.

(Ditulis oleh : Fatimahhakki Salsabela Malau)

[instagram-feed]