Masa kecil anak hanya terjadi satu kali dan tidak ada pengulangan. Dan kita akan melihat bagaimana tahun-tahun pertumbuhan itu dapat memengaruhi sisa hidup anak.
Sebagai orangtua, tentunya telah mempertimbangkan, menganalisis, serta merenungkan semua yang di berikan pada saat masa kecil Ibu dan Bapak. Pada akhirnya, orangtua dapat merefleksikan bagaimana perilaku yang tepat di hadapan anak.
Orangtua memiliki tanggung jawab untuk melindungi anaknya, agar hal-hal buruk yang dapat di cegah tidak terjadi selama masa kecil anak-anak. Namun, tidak semua hal buruk dapat di cegah, seperti kematian, penyakit, dan pencobaan lainnya.
Tetapi ada beberapa faktor buruk yang dapat di cegah atau di hindari. Beberapa faktor ini bahkan berisiko merusak masa kecil anak-anak.
Apa saja faktor yang merusak masa kecil anak? Berikut kami berikan rangkumannya di bawah ini:
1. Memperlakukan masa anak kecil seperti halnya orang dewasa
Pada saat anak melakukan kesalahan, tak jarang orangtua yang mengatakan “Jangan kaya anak kecil deh!” pada anaknya, namun pada dasarnya anak memang masih anak-anak. Anak tidak memiliki kemampuan yang sama seperti orang dewasa untuk memproses informasi.
Anak belum memiliki otak yang berkembang sepenuhnya, sehingga ia tidak matang secara emosional atau mental. Hindari berharap si Kecil dapat bertingkah dewasa dari usianya, karena hal ini dapat membuat Ibu kecewa setiap saat.
Maka dari itu, hindari membawa anak ke tempat yang Ibu tahu akan membuatnya rewel. Namun jika harus, misalnya ketika naik pesawat, bersiaplah untuk menghibur anak dengan mainan dan video yang sesuai dengan usianya.
Antisipasi bahwa anak akan bertindak sesuai usianya, karena ketika anak berusia dua tahun tentu ia akan bertindak seperti anak berusia dua tahun. Anak hanya bisa menjadi anak-anak sekali dalam hidup, jadi peluklah dan biarkan ia menjadi anak-anak.
2. Jadwal kegiatan yang berlebihan
Ada banyak anak yang pergi ke sekolah sepanjang hari, dan di lanjutkan dengan kegiatan/olahraga setelah sekolah selama beberapa jam setiap malam, dan kemudian mengerjakan pekerjaan rumah selama berjam-jam setelah tiba di rumah.
Pada akhirnya anak tidak memiliki waktu luang untuk menjadi anak-anak, yang berujung pada stres hanya karena mencoba menyelesaikan semuanya dan mengikuti jadwal yang padat. Inilah saatnya memikirkan kembali jumlah aktivitas yang di miliki anak.
Masa kecil anak-anak adalah saat balita membutuhkan istirahat ekstra, saat tubuh dan pikirannya bertumbuh. Memang baik untuk merangsang pikiran dan tubuh agar berkembang, tetapi penjadwalan yang berlebihan bisa berdampak buruk bagi anak.
Anak membutuhkan waktu untuk bermain bebas dan membiarkan imajinasinya berkembang. Bagian dari perkembangan adalah memberikan waktu kepada anak untuk menjadi kreatif, waktu untuk bermain, dan berimajinasi.
Mengutip dari American Academy of Pediatrics, bermain sangat penting untuk perkembangan karena berkontribusi pada kesejahteraan kognitif, fisik, sosial, dan emosional anak-anak dan remaja.
3. Penganiayaan fisik atau emosional